Siapa Itu Aktuaris?
Aktuaris adalah seseorang yang mampu mengaplikasikan ilmu matematika, probabilitas dan statistika, ekonomi, dan keuangan untuk mengatasi risiko, khususnya risiko masa depan yang menimbulkan kerugian ekonomi. Risiko tersebut dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi di masa depan, seperti kemungkinan peristiwa tersebut terjadi, kapan peristiwa akan terjadi dan berapa dana yang perlu disisihkan untuk mengatasi biaya yang muncul jika peristiwa tersebut terjadi.
Di mana aktuaris bekerja?
Dalam konteks tradisional: Asuransi Jiwa, Asuransi Umum, Asuransi Kesehatan, Dana Pensiun, Jaminan Sosial, dan Konsultan Aktuaria.
Dalam konteks modern: Pasar Modal (Investasi Aset), Perbankan, Enterprise Risk Management, serta Regulasi Keuangan (OJK).
Namun, saat ini aktuaris di Indonesia umumnya bekerja di bidang asuransi jiwa. Beberapa contoh pekerjaan aktuaris di asuransi jiwa adalah merancang produk-produk asuransi baru, menentukan tingkat premi dan profitabilitas produk, menghitung tingkat solvabilitas perusahaan, nilai perusahaan (Appraisal Value dan Embedded Value), cadangan teknis serta menjawab pertanyaan-pertanyaan teknis regulator.
Seberapa Penting
Dibutuhkannya Profesi Aktuaris?
Selain karena kemampuan memperkirakan masa depan keuangan perusahaan yang hebat, alasan yang menjadikan pekerjaan aktuaris sebagai pekerjaan yang sangat dibutuhkan, terutama oleh perusahaan asuransi adalah adanya keputusan pemerintah yang mewajibkan semua perusahaan asuransi wajib memiliki setidaknya satu orang aktuaris.
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 426/KMK.06/2003 pada BAB III Pasal 16 berbunyi :
“Perusahaan asuransi jiwa harus mengangkat seorang aktuaris sebagai aktuaris perusahaan yang memiliki kualifikasi sebagai aktuaris dari Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) atau asosiasi sejenis dari luar negeri yang terdaftar sebagai anggota penuh International Association of Actuaries.”
Dari keputusan inilah, seringkali membuat perusahaan asuransi saling berebut tenaga ahli aktuaris. Faktanya, jumlah aktuaris hingga sekarang masih terbilang sedikit, sedangkan kebutuhan aktuaris di Indonesia masih banyak, bahkan setiap perusahaan asuransi butuh lebih dari 4-5 aktuaris.
Selain itu, kebutuhan aktuaris di Indonesia juga semakin meningkat seiring dengan dinamika yang terjadi baik dalam aspek ekonomi, sosial, kesehatan, maupun regulasi di Indonesia. Misalnya dengan adanya pelaksanaan Jaminan Sosial Nasional dan pertumbuhan industri asuransi jiwa dan asuransi umum serta imbalan kerja dan dana pensiun membutuhkan keterlibatan aktuaris dalam pengelolaan risiko program-programnya.
Bagaimana sahabat BeProfesion? Jadi, jangan khawatir untuk jadi aktuaris karena perusahaan asuransi akan sangat tertarik dengan aktuaris walaupun aktuaris tersebut belum banyak memiliki pengalaman.
Ujian Profesionalisme Aktuaris
Untuk menjadi aktuaris anggota Persatuan Aktuaris Indonesia, seorang kandidat harus lulus modul-modul ujian aktuaris. Tingkatan ujian ada 2, yaitu level ASAI dan FSAI. Kabar baiknya, siapapun bisa menjadi aktuaris tanpa terbatas latar belakang pendidikannya. Pengin tahu nama-nama ujiannya? Nah, berikut BeProfesion kasih tahu ujiannya.
Ujian Level ASAI
A10 – Matematika Keuangan
A20 – Probabilita dan Statistika
A30 – Ekonomi
A40 – Akuntansi
A50 – Metode Statistika
A60 – Matematika Aktuaria
A70 – Pemodelan dan Teori Risiko
Ujian Level FSAI
F10 – Investasi dan Manajemen Aset
F20 – Manajemen Aktuaria
Dan minimum satu mata ujian dari:
F31 – Aspek Aktuaria dalam Asuransi Jiwa
F32 – Aspek Aktuaria dalam Dana Pensiun
F33 – Aspek Aktuaria dalam Asuransi Umum
F34 – Aspek Aktuaria dalam Asuransi Kesehatan
Berapa Biaya Ujian Profesi Aktuaris?
Dalam masalah daftar mendaftar, sahabat BeProfesion harus sering cek info pendafataran ujiannya looh. Jika tidak, maka sahabat BeProfesion bisa dapat harga yang lebih mahal bahkan lebih dari dua kali lipatnya. Sayang sekali bukan? Eeiitss...tapi, sahabat BeProfesion tenang saja karena BeProfesion akan terus update jadwal ujiannya. Okay, berikut informasi biaya pendaftarannya :
Periode pendaftaran 1:
Biaya Seri A (Umum) : Rp. 1.250.000,-
Biaya Seri A (Mahasiswa D1-D4,S1 dan Pegawai Pemerintah) : Rp. 300.000,-
Biaya Seri F : Rp 1.500.000,-
Biaya untuk semua peserta adalah netto tanpa dipotong pajak.
Periode pendaftaran 2:
Biaya Seri A (Umum) : Rp. 1.750.000,-
Biaya Seri A (Mahasiswa D1-D4,S1 dan Pegawai Pemerintah) : Rp. 800.000,-
Biaya Seri F : Rp 2.000.000,-
Biaya untuk semua peserta adalah netto tanpa dipotong pajak.
Berapa ya Kira-kira Gaji Seorang Aktuaris?
Pasti sahabat BeProfesion penasaran kan dengan gaji profesi aktuaris? Yukk langsung aja kepoin gajinya!
- Dimulai sebagai profesi Actuarial Analyst, gajinya sekitar Rp 4-7 juta per bulan.
- Setelah lulus tujuh ujian aktuaris level ASAI ditambah telah mengikuti seminar profesionalisme atau telah mendapat gelar ASAI (Ajun Aktuaris / Associate), gajinya akan berkisar Rp 10-25 juta per bulan.
- Selanjutnya, seorang Associate akan naik ke level Actuary Manager dengan gaji sekitar 38 juta rupiah per bulan.
- Setelahnya menjadi Fellow ke posisi Appointed Actuary dengan gelar FSAI memiliki gaji lebih dari 50 juta rupiah per bulan.
- Kemudian, bisa naik lagi ke level Chief Actuary, di mana gaji seorang aktuaris akan se-level dengan gaji direktur utama perusahaan-perusahaan besar.
- Dan tidak menutup kemungkinan diangkat menjadi seorang CFO bahkan CEO di perusahaan asuransi.
Apa sih Permasalahan yang Sedang Dihadapi Aktuaris Sekarang?
- Social Security (BPJS) sustainability
- Rendahnya penetrasi asuransi
- Ketidakcukupan dana pensiun
- Menyiasati demographic bonus dan aging population
- Menyiasati pandemi Covid-19
Akhirnya sahabat BeProfesion kebayang kan betapa pentingnya kontribusi seorang aktuaris untuk kemajuan bangsa dan negara? Yuk, gabung dan belajar bersama BeProfesion demi kemajuan bersama.
Daftar Sekarang